
Table of Contents
Pernah nonton animasi 3D yang bentuk karakternya kotak-kotak atau segitiga tapi tetap keren dan menarik? Nah, itu kemungkinan besar menggunakan teknik Low Poly.
Di dunia animasi, apalagi 3D, istilah ini jadi semacam “rahasia umum” yang sebaiknya diketahui oleh semua animator, baik pemula maupun senior. Kalau kamu baru belajar atau lagi eksplor dunia 3D, satu pertanyaan penting yang wajib kamu pahami adalah Apa Itu Low Poly?
Low Poly atau poli rendah bukan sekadar tren visual semata. Teknik ini sudah jadi pilihan dalam banyak proyek, mulai dari video game, film pendek, sampai video promosi. Cari tahu apa itu low poly yuk!
Secara teknis, poli rendah adalah metode pemodelan objek 3D menggunakan jumlah polygon yang lebih sedikit dibandingkan model 3D realistis (high poly). Polygon, buat kamu yang belum familiar, adalah bangun datar kecil (biasanya segitiga atau persegi empat) yang membentuk permukaan sebuah objek 3D. Semakin banyak polygon, semakin halus dan realistis tampilan objeknya.
Sebaliknya, dalam teknik poli rendah, jumlah polygon dikurangi drastis. Tapi jangan salah, walaupun tampilannya lebih simpel, dengan komposisi bentuk dan warna yang tepat, hasil akhirnya tetap bisa terlihat menawan dan artistik. Inilah keunikan dari teknik ini: sederhana tapi powerful.
Kalau kita flashback ke era awal 3D, sekitar tahun 90-an, teknik poli rendah awalnya muncul karena keterbatasan teknologi. Waktu itu, komputer dan konsol game belum cukup kuat untuk render model 3D yang kompleks.
Solusinya? Pakai model dengan jumlah polygon minimal. Karakter dan objek di game seperti Tomb Raider versi awal atau Final Fantasy VII adalah contoh klasik dari poli rendah.
Seiring perkembangan teknologi, keterbatasan itu mulai hilang. Tapi justru gaya poli rendah malah bertahan dan bertransformasi menjadi animasi yang unik. Banyak animator dan pengembang game modern secara sengaja memilih gaya Low Poly untuk menghadirkan kesan retro, tampilan minimalis, atau estetika yang lebih bergaya.

Teknik ini bisa jadi penyelamat dalam banyak situasi. Misalnya kamu punya deadline mepet, render time terbatas, atau pengen bikin animasi untuk platform mobile. Di sinilah poli rendah bisa memberikan solusi.
Beberapa alasan kenapa poli rendah jadi favorit, diantaranya adalah berikut ini.
Bikin model poli rendah itu nggak sekadar bikin bentuk asal sederhana aja. Ada teknik dan seni tersendiri di baliknya. Berikut ini beberapa tahapan umum.
Mulai dengan sketsa kasar atau referensi bentuk dasar. Walaupun sederhana, kamu tetap butuh ide bentuk yang kuat.
Manfaatkan software 3D seperti Blender, Maya, atau Cinema 4D untuk membangun model awal yang menjadi dasar dari visual animasimu. Fokuskan pada bentuk-bentuk sederhana seperti kotak, bola, piramida, dan bentuk geometris lainnya sebagai elemen penyusun utama.
Pastikan setiap face dan edge berfungsi. Hapus detail yang nggak terlalu kelihatan.
Pewarnaan biasanya flat atau gradient. Tekstur rumit kurang cocok untuk gaya ini.
Walaupun modelnya simpel, pencahayaan tetap penting untuk menonjolkan bentuk dan dimensi objek.

Kamu bisa mempertimbangkan gaya poli rendah untuk pengembangan game sampai konten promosi media sosial. Atau kamu juga bisa memanfaatkannya untuk berbagai keperluan lain, contohnya.
Bahkan beberapa studio besar juga masih menggunakan teknik ini dalam proyek skala besar, biasanya sebagai bagian dari background, environment, atau efek stylized tertentu.
Beberapa software yang populer di kalangan animator Low Poly antara lain Blender, Autodesk Maya, dan Cinema 4D. Semua software ini bisa digunakan untuk membuat model poli rendah dengan efektif, tergantung preferensi dan workflow kamu.
Selain itu menariknya, model poli rendah bisa dikombinasikan dengan gaya lain seperti animasi 2D untuk hasil visual yang lebih dinamis, misalnya.
Penasaran gimana hasilnya? Kamu bisa lihat inspirasi dan contoh karya semacam ini di Animasi 2D dan Animasi 3D dari tim profesional.
Tentu nggak ada teknik yang sempurna. Beberapa kekurangan poli rendah antara lain.
Tapi tenang kamu pasti bisa mengatasinya dengan terus menerus berlatih. Semakin sering kamu eksperimen, semakin peka juga kamu dalam menyusun elemen visual poli rendah yang kuat.
Kalau kamu tertarik buat bikin proyek serupa, banyak banget inspirasi yang bisa kamu tiru atau modifikasi. Dan kalau kamu pengen dibantu profesional, langsung aja hubungi tim Jasa Pembuatan Animasi seperti Animasi Studio.

Bingung mulai dari mana untuk bikin animasi Low Poly? Atau butuh tim profesional buat bantuin produksi dari A sampai Z? Tenang, ada Animasi Studio. Sebagai penyedia jasa pembuatan animasi 2D dan 3D yang sudah berpengalaman, Animasi Studio siap bantu kamu wujudkan visual yang kreatif dan sesuai kebutuhan.
Tim di Animasi Studio selalu hadir dengan ide-ide kreatif dan solusi yang efisien. Nggak cuma bikin visual bagus, tapi juga bantu kamu menyampaikan pesan dengan tepat dan menarik. Sekarang kamu udah tahu Apa Itu Low Poly, sejarahnya, kelebihannya, sampai gimana cara bikinnya. Semoga artikel ini bisa membuka wawasan dan bikin kamu tertarik buat eksplor lebih jauh gaya visual yang satu ini.
Kalau kamu masih penasaran atau butuh inspirasi lebih lanjut, langsung aja kunjungi website Animasi Studio. Di sana kamu bisa dapetin banyak tips, info menarik, dan contoh animasi keren yang bisa kamu jadikan referensi.
Yuk, mulai eksplor dunia Low Poly dan bikin karya animasi 3D kamu makin berkarakter!