Seluk Beluk Tentang Voice Over

Publish November 2018  || Update November 2018

Sob, yuk kita ingat-ingat bersama, waktu kita menonton tayangan video di televisi maupun sosial media pasti ada suara laki-laki atau perempuan, betul kan?.

Suara tersebut menjelaskan tentang produk/info di video sehingga kita tertarik pada produk tersebut. Suara perempuan dan laki-laki tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda, tergantung dari produk yang dijelaskan. Dan saat melihat sebuah video memiliki suara dan tanpa suara pasti ada rasa dan efek yang berbeda. Betul kan? Nah, pengisi suara dalam video tersebut sebutannya apa ya? Ayo, kita cari tau bersama.

Suara aktor entah laki-laki atau perempuan yang kita jumpai dalam video-video itu, disebut Voice Over (VO). Makna tersebut juga semakin berkembang lho,  hampir semua produk audio dari manusia yang kita temui di radio, presentasi, jingle, video, dll dimasukkan ke dalam jenis Voice Over. Jadi jangan bingung lagi ya untuk menyebut pengisi suara tersebut.

Nah, VO bisa dipakai dimana saja ya?

Apakah hanya bisa untuk beberapa hal saja? Secuil informasi sudah dijelaskan di atas. Voice over bisa digunakan di presentasi, audiobook, jingle, hingga video. Saat VO digunakan di dalam video, maka informasi/materi akan tersampaikan lebih jelas dan semakin mudah dimengerti. Gini, coba bayangin video sosialisasi kesehatan, tanpa VO maka penonton pun kurang termotivasi untuk mengikuti arahan/informasi yang ada di video tersebut. Coba cek video buatanmu, apakah sudah menggunakan Voice Over?

Nah, untuk melakukan proses perekaman suara dari para Voice Over diperlukan berbagai persiapan. Apa saja yang diperlukan? Berapa banyak hal yang perlu disiapkan? Yuk, kita cek bersama:

  • Ruang kedap suara: Agar Fokus. Para VO juga memerlukan fokus agar isi/kontennya tersampaikan dengan baik. Ruang kedap udara juga mengurangi suara-suara yang tidak diperlukan agar tidak ikut terekam. Sehingga suara yang dihasilkan jernih, enak didengar, dan sesuai dengan isi materi.
  • Microphone: alat penerima audio dari para VO dan mengubahnya ke dalam arus listrik. Ada berbagai jenis microphone, pilih microphone sesuai kebutuhanmu.
  • Speaker/Headset: mendengarkan ulang apa yang telah para VO ucapkan, apakah sudah sesuai atau belum. Jika memang belum sesuai, maka para VO harus mengulangnya.
  • Audio Mixer: Mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.
  • Software: Software diperlukan untuk melakukan penyambungan, pemotongan file audio hingga mengubah format audio kita. Nah, salah satu software yang sering digunakan adalah Adobe Audition.
  • PC / Laptop: Jelas diperlukan, softwarenya mau ditaruh mana coba jika tidak ada PC/Laptop

Baca Juga: