Pernahkah kamu menonton kartun zaman dulu, lalu takjub karena gerakannya begitu hidup dan ekspresif? Ternyata, di balik semua keindahan animasi tersebut, terdapat sebuah teknik klasik yang masih tetap eksis hingga kini, yaitu animasi frame by frame.
Meski sekarang dunia animasi sudah dimudahkan dengan teknologi canggih dan otomatisasi, teknik ini tetap punya tempat istimewa karena hasilnya yang halus, organik, dan punya nilai artistik tinggi. Maka dari itu yuk, kita bahas tuntas apa itu animasi frame by frame, jenis-jenis tekniknya, contoh animasinya, dan cara bikinnya.
Animasi frame by frame adalah teknik animasi yang dibuat dengan menggambar satu per satu gerakan dari objek atau karakter di setiap frame-nya. Setiap gambar yang kamu buat mewakili satu momen dalam waktu, dan ketika semua gambar ini diputar dengan kecepatan tinggi (biasanya 24 frame per detik), muncullah ilusi gerakan.
Sederhananya, bayangkan kamu menggambar bola yang menggelinding di pinggir buku tulis. Kamu gambar satu posisi di setiap halaman, lalu kamu coba buka lembarannya dengan cepat mirip seperti flipbook.
Kelebihan Animasi Frame by Frame
Makin kompleks gerakannya, makin banyak frame yang harus digambar
Tapi justru karena itulah banyak animator bangga kalau bisa menguasai teknik ini, karena hasilnya bisa jadi luar biasa.
Ternyata, animasi frame by frame tidak hanya terdiri dari satu jenis saja. Teknik ini memiliki beragam variasi yang berkembang seiring waktu, dan masing-masing memiliki karakteristik serta keunikan tersendiri. Perbedaan ini biasanya didasarkan pada alat yang digunakan, tujuan pembuatan animasi, hingga gaya atau preferensi artistik sang animator.
Ini merupakan teknik frame by frame yang paling tradisional, di mana setiap gambar digambar secara manual di atas kertas satu per satu, kemudian dipindai atau difoto untuk diubah menjadi animasi.
Meskipun sekarang jarang digunakan karena rumit dan butuh banyak peralatan, teknik ini tetap dipelajari di sekolah animasi karena melatih dasar-dasar menggambar dan memahami gerak. Contoh karya yang menggunakan teknik ini antara lain Snow White and the Seven Dwarfs, Pinocchio, serta berbagai animasi klasik Jepang.
Nah, ini versi modernnya. Kamu tetap menggambar frame satu per satu, tapi menggunakan perangkat digital seperti tablet gambar dan software animasi. Lebih praktis, bisa diperbaiki dengan mudah, dan tidak membutuhkan banyak kertas.
Beberapa perangkat lunak yang umum digunakan untuk membuat animasi frame antara lain Toon Boom Harmony, RoughAnimator, Adobe Animate, serta Clip Studio Paint.
Teknik ini menggunakan objek nyata, biasanya boneka, mainan, atau bahan clay kemudian difoto sedikit demi sedikit sambil diubah posisinya. Setiap perubahan kecil difoto sebagai satu frame.
Hasilnya bisa sangat bervariasi, mulai dari yang lucu, menyeramkan, hingga yang sangat detail, tergantung pada kreativitas dan imajinasi kamu. Beberapa contoh karya terkenal yang menggunakan teknik ini antara lain Wallace & Gromit, Coraline, dan Kubo and the Two Strings.
Kalau yang ini pakai gambar potongan, seperti karakter dari kertas atau aset digital yang bisa digerakkan bagian-bagiannya secara manual. Meskipun bukan “menggambar ulang” setiap frame, tekniknya tetap tergolong frame by frame karena pergerakan dikontrol per frame. Contohnya South Park (versi awal.
Supaya kamu dapat lebih membayangkan hasilnya, mari kita lihat beberapa contoh animasi frame by frame yang populer dan telah menginspirasi banyak animator.
Game ini dibuat dengan teknik frame by frame bergaya animasi tahun 1930-an. Setiap gerakan karakter digambar secara manual, ditambah dengan sentuhan efek suara bergaya retro. Hasil akhirnya? Sebuah visual yang khas, penuh nuansa nostalgia, dan memikat secara artistik. Visual yang super unik dan nostalgic.
Meskipun beberapa episodenya memakai tweening, banyak bagian penting (terutama gerakan lucu atau ekspresi ekstrim) digambar frame by frame untuk menonjolkan karakter yang unik dan spontan.
Ini contoh stop motion yang sangat berhasil. Setiap gerakan, walaupun sederhana, dibuat dengan detail dan kesabaran. Frame by frame dalam bentuk fisik!
Beberapa episode dalam antologi animasi ini menerapkan teknik frame by frame dengan pendekatan visual yang sangat sinematik, menghasilkan tampilan yang tidak hanya detail, tetapi juga kuat secara atmosfer dan emosional. Kombinasi antara teknik tradisional dan digital frame by frame menghasilkan visual yang luar biasa.
Kalau kamu tertarik bikin animasi frame by frame sendiri, nggak perlu nunggu jadi animator profesional dulu, kok. Dengan alat sederhana dan konsep yang jelas, kamu bisa langsung mulai belajar. DEO akan menjelaskan langkah-langkah mudah untuk membuat animasi frame by frame berikut ini, jadi pastikan kamu perhatikan dengan seksama, ya Sobat!
Mulailah dari cerita sederhana. Misalnya, adegan menendang bola atau berjalan kaki. Fokus dulu pada satu adegan pendek agar proses pembuatannya tidak terlalu rumit.
Storyboard itu seperti komik kasar yang menggambarkan urutan adegan. Ini sangat berguna agar kamu tidak kehilangan arah saat menggambar tiap frame.
Tentukan bentuk karakter dan ekspresi dasarnya. Karakter yang simpel justru lebih mudah digerakkan dan diulang.
Umumnya, animasi profesional menggunakan 24 frame per detik (fps). Tapi untuk latihan, kamu bisa mulai dari 12 fps. Artinya kamu perlu 12 gambar untuk 1 detik animasi.
Gambar frame pertama sebagai pose awal, lalu lanjutkan ke pose berikutnya sedikit demi sedikit. Misalnya, kalau kamu bikin karakter berjalan, gambar satu langkah terbagi dalam beberapa frame (angkat kaki, kaki di udara, kaki mendarat, dst).
Tips: Gunakan fitur onion skin di software animasi agar kamu bisa melihat posisi gambar sebelumnya dan membuat pergerakan lebih mulus.
Kalau kamu menggunakan software digital, berikut ini beberapa software untuk pemula yang bisa kamu coba.
Setelah menggambar beberapa frame, jangan lupa lakukan preview. Lihat apakah gerakannya terasa alami. Kalau terlalu cepat, mungkin butuh frame tambahan. Kalau kaku, mungkin perlu variasi gerakan.
Kalau kamu ingin hasil lebih hidup, tambahkan efek suara, musik latar, atau bahkan suara karakter. Kamu dapat menggunakan software seperti Audacity atau langsung dari perangkat lunak animasi yang kamu pakai.
Setelah semua selesai, ekspor animasimu ke format video. Upload ke YouTube, Instagram, atau tunjukkan ke teman-temanmu.
Kalau kamu punya ide animasi keren tapi nggak punya waktu atau tim buat ngerjain semuanya sendiri, tenang aja! Kamu dapat berkolaborasi dengan studio animasi profesional yang siap membantu mewujudkan animasi impianmu, mulai dari sketsa awal hingga video yang siap ditayangkan.
Salah satu yang bisa kamu andalkan adalah Animasi Studio. Animasi Studio sudah berpengalaman dalam pembuatan berbagai jenis animasi. Cocok buat kamu yang ingin hasil maksimal untuk konten edukasi, promosi, cerita anak, atau bahkan branding.
Mau bikin animasi untuk YouTube? Presentasi kantor? Atau proyek edukatif untuk sekolah? Kunjungi Animasi Studio dan wujudkan animasi impianmu bareng tim kreatif profesional kami!